Klasifikasi Senyawa Organik


Klasifikasi  Senyawa Organik
Senyawa organik adalah senyawa-senyawa yang dibentuk oleh unsur karbon yang memiliki sifat-sifat fisika dan sifat-sifat kimia yang khas. Bahwa senyawa organik harus dipisah pembahasannya dari senyawa unsur lain semata-mata karena alasan jumlahnya yang demikian besar.
Kimia Karbon dalam sejarahnya populer dengan nama Kimia Organik. Ilmu ini pada awalnya didefinisikan sebagai ilmu kimia yang mempelajari senyawa kimia yang dihasilkan oleh mahluk hidup, beserta senyawa-senyawa turunannya. Karena itulah, senyawa-senya-wa tersebut sebelumnya sering disebut sebagai senyawa organik. Dengan berjalannya waktu, semakin banyak senyawa organik yang dapat disintesis oleh manusia, sehingga me runtuhkan mitos bahwa senyawa organik hanya bisa dibuat oleh mahluk hidup. Penye-butan “senyawa karbon” dihadirkan oleh para ilmuwan untuk menggantikan istilah “senya-wa organik”. Karena senyawa yang dapat dihasilkan oleh mahluk hidup amatlah beragam, maka sejak awal ilmuwan yang menggeluti kimia karbon berusaha menggolongkan senya-wa tersebut secara sistematis, dan merumuskan tatacara penamaan senyawa yang juga sistematis.
  A.    SENYAWA RANTAI TERBUKA
Senyawa rantai terbuka adalah senyawa yang mengandung system rantai terbuka dari senyawa karbon. Rantai berupa rantai lurus(tidak bercabang) atau bercabang. Senyawa rantai terbuka juga disebut senyawa alifatik, yang berarti lemak.
a. Alkana Rantai Lurus
Dalam system IUPAC Alkana adalah rantai lurus. 
 
b. Rantai Bercabang
  1. Rantai Samping Bercabang.   
                      Dalam system IUPAC alkil merupakan Ranati saming bercabang. Gugus bercabang biasa mempunyai nama spesifik . misalnya gugus propil disebut gugus propil dan gugus isopropil. Untuk menekanka bahwa suatu rantai samping tidak bercabang, sering digunakan awala n-. awala n-sebenarnya berlebihan karena tak adanya suatu awalan juga menandakan suatu rantai lurus. Awalan iso untuk menyatak suatu cabang metil pada ujung rantai samping alkil. 
     2.              Cabang Ganda
          Jika dua cabang atau lebih terikat pada suatu rantai induk, ditambahkan lebih banyak awalan pada nama induk. Awalan-awalan itu diurutkan secara alphabet. Masing-masing yang menyataka posisi lekatnya.  Jika dua subsituen atau lebih pada suatu induk itu sama (misalnya 2 gugus metil atau 3 gugus etil). Maka gugus-gugus ini digabung dalam satu nama. Misalnya: Dimetil, berarti “ dua gugus metil dan Trietil berarti “Tigas gugus etil" 
          B.     Senyawa rantai tertutup 
     senyawa ini mengandung satu atau lebih rantai tertutup (cincin) dan dikenal sebagai senyawa siklik atau cincin.              
     Contoh Senyawa Rantai Tertutup:
1.        CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – C  = O
                                          |
                                          H
2.        CH3 – CH = CH – CH2 – CH3
                      |
             CH3 – CH– CH2 – CH3
3.       CH3 – CH2 – CH2 – C – O – CH – CH3
                                              ||           |
                                              O           CH3 
   4.        CH3 – CH2 – C     CH

         C.    Senyawa Homosiklik
Senyawa-senyawa di mana cincin hanya terdiri dari atom karbon disebut senyawa homosiklik. Senyawa homosiklik atau senyawa karbosiklik dibagi lagi menjadi senyawa alisiklik dan senyawa aromatik.
1.      Senyawa alisiklik
Sebuah cincin beranggota tiga atau lebih atom karbon menyerupai senyawa alifatik seperti dalam senyawa homosiklik disebut senyawa alisiklik. Hidrokarbon alisiklik jenuh memiliki rumus umum Cn H2n. Contoh senyawa alisiklik adalah siklopropana, siklobutana, sikloheksana.
2.      Senyawa aromatik

Senyawa ini mengandung cincin benzena yaitu sebuah cincin dari enam atom karbon dengan ikatan ganda dan tunggal yang berselang-seling. Disebut senyawa aromatik karena banyak dari mereka yang memiliki bau yang harum.

D. Senyawa heterosiklik

Senyawa heterosiklik aromatik adalah suatu senyawa siklik di mana atom-atom yang terdapat dalam cincin terdiri atas dua atau lebih unsur yang berbeda. Cincin heterosiklik dapat bersifat aromatik, sama seperti pada cincin benzena. Senyawa heterosiklik banyak terdapat di alam sebagai suatu alkaloid (seperti, morfin, nikotin dan kokain), asam-asam nukleat (pengemban kode genetik), dan senyawa biologi lainnya. Contoh:
Contoh-contoh senyawa tersebut tergolong senyawa heterosiklik.
Dalam kerangka cincin, selain atom karbon, juga terdapat atom nitrogen. Ketiga struktur tersebut berbeda karena posisi gugus metil (teobromin dan teofilin berisomer struktural). Perbedaan struktur ini menimbulkan perbedaan sifat fisika dan kimia. Kafein terdapat dalam kopi yang bersifat candu. Teobromin terdapat dalam cokelat (chocolate) yang juga bersifat candu. Teofilin tergolong obat-obatan broncodilator (sesak napas). Nikotin terdapat dalam tembakau dan bersifat candu.


\

Komentar

  1. Apakah homosiklik dan heterosiklik memiliki kesamaan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. tidak ada, karna homosiklik meruapakan alisiklik jenuh ,sedangkan hetero bukan

      Hapus
  2. Jelaskan apa yang dimaksud teobromin dan teofilin berisomer struktural?

    BalasHapus
    Balasan
    1. teobtomin merupakan salah satu jenis senyawa yang tergolong ke dalam kelompok alkaloid. Jika kafein identik dengan kopi, maka teobromin juga bisa dikategorikan sebagai salah satu senyawa yang identik dengan salah satu jenis makanan, yaitu coklat.
      sedanngkan Teofilin adalah kelompok obat xanthine bronchodilator yang berbentuk tablet maupun kapsul. Obat ini digunakan oleh orang yang mengalami gangguan atau obstruksi pernapasan, seperti asma, bronkitis, emfisema, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

      Hapus
  3. mengapa Dalam kerangka cincin, selain atom karbon, juga terdapat atom nitrogen? jelaskan

    BalasHapus
    Balasan
    1. karna itu merupakan sifat senyawa heterosiklik

      Hapus
  4. Apa saja perbedaan struktur ini menimbulkan sifat fisika dan kimia dalam senyawa heterosiklik?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senyawa-senyawa yang dalam lingkar heterosiklisnya mengandung atom selain karbon, namun sifat-sifatnya sama dengan senyawa-senyawa aromatik lainnya.
      Agar suatu sistem cincin bersifat aromatik, terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi :
      Sistem cincin mengandung elektron p (pi) yang terdelokalisasi (terkonyugasi).
      Sistem cincin harus datar (planar), berhibridisasi sp2.
      Harus terdapat (4n + 2) elektron p dalam sistem cincin (aturan Huckel)Senyawa-senyawa heterosiklik dapat berupa cincin aromatik sederhana ataupun cincin non-aromatik. Beberapa contohnya adalah piridina (C5H5N), pirimidina (C4H4N2) dan dioksana (C4H8O2).

      Hapus
  5. jelaskan contoh homosiklik dan heterosiklik ?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Visualisasi Orbital S,P,D,F

Isomeri Struktur Senyawa Hidrokarbon dan Sistem Nomenklatur

TUGAS TERSTRUKTUR TATAP MUKA 6 DAN 7